Kesehatan Mental yang Sering Terabaikan

Kesehatan mental adalah bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai “keadaan sejahtera di mana seseorang menyadari kemampuan dirinya, dapat mengatasi tekanan kehidupan normal, bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.” Namun, di banyak masyarakat, isu ini masih dianggap tabu atau kurang diperhatikan.

Pentingnya Kesehatan Mental

Kesehatan mental memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Ini juga menentukan bagaimana kita menangani stres, menjalin hubungan, dan membuat keputusan. Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang:

  • Mengelola emosi dengan baik
  • Menangani tekanan hidup
  • Membangun hubungan sehat
  • Berkinerja baik dalam pekerjaan atau pendidikan

Bila kesehatan mental terganggu, bisa timbul berbagai kondisi seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia, yang berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.

Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental
  1. Faktor Biologis: Genetik, ketidakseimbangan kimia otak, dan kondisi neurologis.
  2. Pengalaman Hidup: Trauma masa kecil, kekerasan, atau kehilangan orang terdekat.
  3. Faktor Sosial: Tekanan ekonomi, diskriminasi, kurangnya dukungan sosial.
  4. Gaya Hidup: Kurang tidur, pola makan buruk, dan penyalahgunaan zat.

Ciri-ciri Gangguan Kesehatan Mental

Beberapa tanda umum dari gangguan mental meliputi:

  • Perubahan suasana hati yang ekstrem
  • Penarikan diri dari aktivitas sosial
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Perubahan pola tidur dan nafsu makan
  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
Cara Menjaga Kesehatan Mental
  1. Berbicara dengan Orang Terpercaya: Curhat kepada teman, keluarga, atau konselor.
  2. Aktivitas Fisik: Olahraga secara teratur dapat meningkatkan endorfin dan mood.
  3. Tidur Cukup: Tidur berkualitas penting untuk kestabilan emosi.
  4. Hindari Zat Adiktif: Seperti alkohol dan narkoba yang dapat memperparah kondisi mental.
  5. Mindfulness dan Meditasi: Melatih kesadaran diri dan menenangkan pikiran.
  6. Mencari Bantuan Profesional: Psikolog atau psikiater dapat memberikan diagnosis dan terapi.
Kesehatan Mental di Indonesia
Di Indonesia, masih banyak stigma terhadap gangguan mental. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Kementerian Kesehatan RI:
  • Sekitar 6,1% penduduk usia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional.
  • Namun, hanya sebagian kecil yang mencari bantuan profesional karena stigma atau keterbatasan akses.
Kesehatan mental adalah komponen vital dari kehidupan yang sehat dan sejahtera. Menjaga kesehatan mental tidak kalah penting dari menjaga kesehatan fisik. Dengan meningkatkan kesadaran, menghapus stigma, dan memberikan dukungan yang tepat, kita bisa membantu diri sendiri dan orang lain untuk hidup lebih baik.
Referensi dan Jurnal Ilmiah
World Health Organization. (2022). Mental health.
 https://www.who.int/health-topics/mental-health
  1. Steel, Z., et al. (2014). The global prevalence of common mental disorders: a systematic review and meta-analysis 1980–2013. International Journal of Epidemiology, 43(2), 476-493.
     https://doi.org/10.1093/ije/dyu038
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018.
    http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil Riskesdas 2018.pdf
  3. Gordijn, M.C.M., et al. (2022). The importance of sleep and circadian rhythms for mental health. Sleep Medicine Clinics, 17(2), 223-231.
     https://doi.org/10.1016/j.jsmc.2022.01.007
Patel, V., et al. (2018). The Lancet Commission on global mental health and sustainable development. The Lancet, 392(10157), 1553–1598.
 https://doi.org/10.1016/S0140-6736(18)31612-X

Explorer Category

Health News & Tips

Read More

Scroll to Top